THE BASIC PRINCIPLES OF IKN

The Basic Principles Of IKN

The Basic Principles Of IKN

Blog Article

Namun, apakah IKN akan menjadi kota idaman seperti yang didamba-dambakan ataukah menjadi megaproyek lainnya yang membuat negara merugi? Hanya waktu yang bisa menjawab.

Sebagian warga memang diundang untuk ikut upacara di kawasan istana. Namun, sampai saat ditemui, Titin tidak termasuk di antaranya. Jadi walaupun berjarak cukup dekat dari pusat kemeriahan, Titin kemungkinan hanya akan menyaksikan lewat layar kaca.

Budi menerapkan tarif penginapan sebesar Rp350.000 for every malam dengan fasilitas kamar mandi di dalam dan pendingin ruangan. Kalau ada yang ingin menyewa bulanan, tarifnya Rp5 juta per bulan.

Skandal kuliner non-halal di Solo – 'Kita enggak tahu kalau pakai minyak babi, kita sangat kecewa'

Saat ini pembangunan IKN masih dalam tahap awal. Berbagai rencana ambisius dan prediksi optimis dilontarkan.

Additionally, The brand new cash city will catalyse infrastructure development, building Positions and attracting investments to spur regional economies and increase overall financial resilience.

This financial commitment approach is anticipated to materialize due to the attractiveness with the future IKN Nusantara investment IKN decision. IKN Nusantara has a concept in the shape of 70% of the forest region which has a digitalized program and 80% of community transport relocating unmanned. This will make Nusantara a eco-friendly city, a digital town, a IKN modern city in addition to a town of the longer term.

Keterangan gambar, Pekerja proyek dan orang-orang yang melintas juga ikut memanfaatkan air di pondok pesantren milik Titin.

Pada momen itu, Jokowi menceritakan bagaimana dia selama ten tahun terakhir IKN merasa dibayang-bayangi oleh “bau-bau kolonial” ketika berada di istana di Jakarta dan Bogor.

Keterangan gambar, Para santri belajar dan beraktivitas di ruangan yang berdebu akibat proyek pembangunan di sekitar pesantren

Di situ lah Budi membangun kontrakan eleven pintu, memanfaatkan kebutuhan yang muncul dari para pekerja di IKN.

“Ya artinya tidak bisa dipastikan kapan swasta akan tertarik masuk. Dan biaya untuk pembangunan di awal berarti dibebankan seluruhnya kepada APBN.

Orang-orang yang dulunya bekerja di tambang kini menjadi juragan kontrakan. Mereka yang dulunya bertani di sawah, kini menyuplai kebutuhan air bersih ke wilayah sekitar IKN.

Menyusul pelantikan Bambang Susantono sebagai kepala otorita, provinsi di seluruh negeri secara seremonial mengirim sebidang tanah dan air dari situs bersejarah atau budaya yang signifikan di provinsi masing-masing untuk menjadi bagian dari landasan dan sendi ibu kota baru untuk peletakan batu pertama.[31]

Report this page